Selasa, 04 Agustus 2009

Apakah perlu sbuah ATPM memuaskan vendornya?


Dear friends,
Hari ini saya menghadiri sebuah acara "vendor meeting" untuk yang pertama kalinya di perusahaan tempat saya bekerja. Acara tersebut diadakan di hotel berbintang yang terletak strategis di cikarang - dket krw & cbtung.

Well, scara keseluruhan acara berlangsung cukup sukses, diisi dengan beberapa sambutan dari para manajemen atas mengenai profil company, gmbran n harapan produksi serta target penjualan di bulan2 berikutnya. Inti dari acara ini adalah agar para vendor dapat men-supply brang yg dibutuhkan produksi dgn 'lancar' - kuantitas & kualitasnya hrus ok jga (idealnya sih gt, heheh.. but, in actual, ya.. gt deh..^^).

Basically, sya mendukung bget acr yg bersifat bisa meningkatkan performance dri vendor2 kita.. krena jujur saja, sya menginginkan adanya suatu meeting reguler yg membahas performance dri tiap2 vendor, dri kpi yg telah ditentukan, n tentunya pemberian reward bgi vendor yg berhasil achieve good performance ya.. supaya mereka lebih termotivasi lgi tuk meningkatkan performance mereka.

Berhubung perusahaan tempat sya bekerja termasuk perusahaan yang baru memuali tuk 'berjalan' (dibanding kompetitor kita yg sudah berlari..), maka 'power' dlam mem-push supplier dri segi qty maupun quality nya butuh usaha ekstra.. Terkadang sampai muncul pertanyaan di benak saya: Mana yang berperan sebagai vendor & customer?? coz, it seem to be we'r the vendor 4 them, hm2... reverse perception, right..

Back 2 the main topic:
Jadi, apakah perlu atpm menjamu vendor nya secara eksklusif?
menurut saya hal tersebut memang perlu dilakukan sesekali (jangan keseringan - bisa membuat vendor jdi besar kepala, hhohoh), agar vendor juga bisa enjoy, rileks, n lbih komunikatif lgi..
tetapi sbenernya yg paling penting dilakukan adalah menyelesaikan "MASALAH" utama yaitu "payment" yg agk bermasalah.. karena dri UUD (baca: Ujung-ujungnya Duit, bos..) ini bisa mengakibatkan vendor jadi melonggarkan kualitas part mereka, dengan asumsi "byarnya aja telat, tpi selalu nuntut barang ok". yap, memang benar kata2: Harga gk pernah boong.. tpi bila sudah menyangkut mslah profesionalitas pekerjaan, hal tersebut tidak dibenarkan.. seharusnya org produksi n quality tidak usah ambil pusing trhdp masalah payment (finance) yg bermasalah bukan??
karena objectifitas dri tiap2 dept juga berbeda2.. So, work as u do...

Ya, kurang lebih, hal itu yg mau sy sharing x ini..

Jika ada yang bersedia menanggapi, please leave it 2 me yah...

One word that i like: "Good coordination & communication will solve the unsolved problem" --> original from me, hehehe...

Cheers,
Nite..